Thursday, April 30, 2009

Sapi perah di dunia

Sebagai pengrajin KEFIR, yang erat hubungannya dengan susu, maka selayaknya para pengrajin KEFIR mengenal seperti apa itu sapi perah yang sering dilihat nya. Artikel di bawah ini memberi gambaran tentang jenis-jenis sapi di dunia.

Banyak bangsa sapi daging yang dikembangkan untuk tujuan ganda (susu dan daging) atau bahkan untuk tujuan yang lebih luas lagi yaitu susu, daging, dan tenaga. Beberapa bangsa masih memperlihatkan perbedaan sedangkan yang lainnya telah diseleksi untuk sifat-sifat ternak daging atau ternak perah saja (Blakely,1991).


Bangsa sapi perah daerah subtropics



Ayrshire. Bangsa sapi Ayrshire dikembangkan di daerah Ayr, yaitu di daerah bagian barat Skotlandia. Wilayah tersebut dingin dan lembab, padang rumput relative tidak banyak tersedia. Dengan demikian maka ternak terseleksi secara alamiah akan ketahanan dan kesanggupannya untuk merumput (Blakely,1991).




Pola warna bangsa sapi Ayrshire bervariasi dari merah dan putih sampai warna mahagoni dan putih. Bangsa sapi ini lebih bersifat gugup atau terkejut bila dibandingkan dengan bangsa-bangsa yang lain. Para peternak dahulu nampak masih berhati-hati dalam usaha mereka dalam melakukan seleksi kearah tipe yang bagus. Hasil itu masih nampak dalam gaya penampilan, simetri, perlekatan ambing yang nampak, disamping kehalusan dan kebersihannya sebagai tipe perah. Sapi Ayrshire hanya termasuk dalam peringkat sedang dari sudut daging serta pedet yang dilahirkan. Rata-rata bobot badan sapi betina dewasa 1250 pound dan sapi jantan mencapai 1600-2300 pound. Produksi susu menurut DHIA (1965/1966) rata-rata 10312 pound dengan kadar lemak 4% (Prihadi,1997).



Brown Swiss. Bangsa sapi Brown Swiss banyak dikembangkan dilereng-lereng pegunungan di Swiss. Sapi ini merumput di kaki-kaki gunung pada saat musim semi sampai lereng yang paling tinggi saat musim panas. Keadaan alam seperti itu melahirkan hewan-hewan yang tangguh akan kemampuan merumput yang bagus. Ukuran badannya yang besar serta lemak badannya yang berwarna putih menjadikannya sapi yang disukai untuk produksi daging (Blakely,1991).



Warna sapi Brown Swiss bervariasi mulai dari coklat muda sampai coklat gelap, serta tercatat sebagai sapi yang mudah dikendalikan dengan kecenderungan bersifat acuh. Sapi Brown Swiss dikembangkan untuk tujuan produksi keju dan daging, serta produksi susunya dalam jumlah besar dengan kandungan bahan padat dan lemak yang relative tinggi. Bobot badan sapi betina dewasa 1200-1400 pound, sedang sapi jantan Brown Swiss 1600-2400 pound. Produksi susu rata-rata mencapai 10860 pound dengan kadar lemak 4,1% dan warna lemak susunya agak putih (Blakely,1991).



Guernsey. Bangsa sapi Guernsey dikembangkan di pulau Guernsey di Inggris. Pulau tersebut terkenal dengan padang rumputnya yang bagus, sehingga pada awal-awal seleksinya, sifat-sifat kemampuan merumput bukan hal penting yang terlalu diperhatikan. Sapi perah Guernsey berwarna coklat muda dengan totol-totol putih yang nampak jelas. Sapi tersebut sangat jinak, tetapi karena lemak badannya yang berwarna kekuningan serta ukuran badan yang kecil menyebabkan tidak disukai untuk produksi susu dengan warna kuning yang mencerminkan kadar karoten yang cukup tinggi (karoten adalah pembentuk atau prekusor vitamin A). disamping itu, kadar lemak susu serta kadar bahan padat susu yang tinggi. Bobot badan rata-rata sapi betina dewasa 1100 pound dengan kisaran antar 800-1300 pound. Sedangkan bobot sapi jantan dewasa dapat mencapai 1700 pound. Produksi susu sapi Guernsey menurut DHIA (1965/1966) rata-rata 9179 pound dengan kadar lemaknya 4,7% (Prihadi,1997).



Jersey. Sapi Jersey dikembangkan di pulau Jersey di Inggris yang terletak hanya sekitar 22 mil dari pulau Guernsey. Seperti halnya pulau Guernsey, pulau Jersey juga mempunyai padang rumput yang bagus sehingga seleksi ke arah kemampuan merumput tidak menjadi perhatian pokok. Pulau itu hasil utamanya adalah mentega, dengan demikian sapi Jersey dikembangkan untuk tujuan produksi lemak susu yang banyak, sifat yang sampai kini pun masih menjadi perhatian. Dalam masa perkembangan bangsa ini, hanya sapi-sapi yang bagus sajalah yang tetap dipelihara sehingga sapi Jersey ini masih terkenal karena keseragamannya (Blakely,1991).



Susu yang berasal dari sapi yang berwarna coklat ini, warnanya kuning karena kandungankarotennya tinggi serta persentase lemak dan bahan padatnya juag tinggi. Seperti halnya sapi Guernsey, sapi Jersey tidak disukai untuk tujuan produksi daging serta pedet yang akan dipotong. Bobot sapi betina dewasa antara 800-1100 pound. Produksi susu sapi Jersey tidak begitu tinggi, menurut standar DHIA (1965/1966) rata-rata produksi sapi Jersey 8319 pound/tahun, tetapi kadar lemaknya sangat tinggi rata-rata 5,2% (Prihadi,1997).



Holstein – Friesien. Bangsa sapi Holstein-Friesien adalah bangsa sapi perah yang paling menonjol di Amerika Serikat, jumlahnya cukup banyak, meliputi antara 80 sampai 90% dari seluruh sapi perah yang ada. Asalnya adalah Negeri Belanda yaitu di propinsi Nort Holand dan West Friesland, kedua daerah yang memiliki padang rumput yang bagus. Bangsa sapi ini pada awalnya juga tidak diseleksi kearah kemampuan atau ketangguhannya merumput. Produksi susunya banyak dan dimanfaatkan untuk pembuatan keju sehingga seleksi kearah jumlah produksi susu sangat dipentingkan (Blakely,1991).



Sapi yang berwarna hitam dan putih (ada juga Holstein yang berwarna merah dan putih) sangat menonjol karena banyaknya jumlah produksi susu namun kadar lemaknya rendah. Sifat seperti ini nampaknya lebih cocok dengan kondisi pemasaran pada saat sekarang. Ukuran badan, kecepatan pertumbuhan serta karkasnya yang bagus menyebabkan sapi ini sangat disukai pula untuk tujuan produksi daging serta pedet untuk dipotong. Standar bobot badan sapi betina dewasa 1250 pound, pada umumnya sapi tersebut mencapai bobot 1300-1600 pound. Standar bobot badan pejantan 1800 pound dan pada umumnya sapi pejantan tersebut mencapai diatas 1 ton. Produksi susu bias mencapai 126874 pound dalam satu masa laktasi, tetapi kadar lemak susunya relative rendah, yaitu antara 3,5%-3,7%. Warna lemaknya kuning dengan butiran-butiran (globuli) lemaknya kecil, sehingga baik untuk dikonsumsi susu segar (Blakely,1991).





Bangsa sapi perah daerah tropis



Sahiwal. Bangsa sapi Sahiwal berasal dari daerah Punyab, distrik montgo mery, Pakistan, daerah antara 29°5’ -30°2’ LU. Sapi perah Sahiwal mempunyai warna kelabu kemerah-merahan atau kebanyakan merah warna sawo atau coklat. Sapi betina bobot badannya mencapai 450 kg sedangkan yang jantan 500-600 kg. sapi ini tahan hidup di daerah asalnya dan dapat berkembang di daerah-daerah yang curah hujannya tidak begitu tinggi. Produksi susu paling tinggi yaitu antara 2500-3000 kg/tahun dengan kadar lemaknya 4,5%. Menurut Ware (1941) berdasarkan catatan sapi perah Sahiwal yang terbaik dari 289 ekor dapat memproduksi antara 6000-13000 pound (2722-5897 liter) dengan kadar lemak 3,7% (Blakely,1991).




Red Sindhi. Bangsa sapi Red Sindhi berasal dari daerah distrik Karachi, Hyderabad dan Kohistan. Sapi Red Sindhi berwarna merah tua dan tubuhnya lebih kecil bila dibandingkan dengan sapi Sahiwal, sapi betina dewasa rata-rata bobot badannya 300-350 kg, sedangkan jantannya 450-500 kg. produksi susu Red Sindhi rata-rata 2000 kg/tahun, tetapi ada yang mencapai produksi susu 3000 kg/tahu dengan kadar lemaknya sekitar 4,9% (Blakely,1991).




Gir. Bangsa sapi Gir berasal dari daerah semenanjung Kathiawar dekat Bombay di India Barat dengan curah hujan 20-25 inchi atau 50,8-63,5 cm. Daerah ini terletak antara 20°5’ - 22°6’ LU. Pada musim panas temperature udara mencapai 98°F (36,7°C) dan musim dingin temperatu udara sampai 60°F (15,5°C) (Prihadi,1997).



Warna sapi Gir pada umumnya putih dengan sedikit bercak-bercak coklat atau hitam, tetapi ada juga yang kuning kemerahan. Sapi ini tahan untuk bekerja baik di sawah maupun di tegal. Ukuran bobot sapi betina dewasa sekitar 400 kg, sedangkan sapi jantan dewasa sekitar 600 kg. produksi susu rata-rata 2000 liter/tahun dengan kadar lemak 4,5-5% (Blakely,1991).



Bangsa sapi perah di Indonesia

Bangsa sapi perah di Indonesia dapat dikatakan tidak ada. Sapi perah di Indonesia berasal dari sapi impor dan hasil dari persilangan sapi impor dengan sapi local. Pada tahun 1955 di Indonesia terdapat sekitar 200000 ekor sapi perah dan hamper seluruhnya merupakan sapi FH dan keturunannya (Prihadi,1997).



Produksi susu sapi FH di Indonesia tidak setinggi di tempat asalnya. Hal ini banyak dipengaruhi oleh factor antara lain iklim, kualitas pakan, seleksi yang kurang ketat, manajemen dan mungkin juga sapi yang dikirim ke Indonesia kualitas genetiknya tidak sebaik yang diternakkan dinegeri asalnya. Sapi FH murni yang ada di Indonesia rata-rata produksi susunya sekitar 10 liter per hari dengan calving interval 12-15 bulan dan lama laktasi kurang lebih 10 bulan atau produksi susu rata-rata 2500-3000 liter per laktasi (Prihadi,1997).



Hasil persilangan antara sapi lokal dengan sapi FH sering disebut sapi PFH (Peranakan Friesian Holstein). Sapi ini banyak dipelihara rakyat terutama di daerah Boyolali, Solo, Ungaran, Semarang, dan Jogjakarta. Juga dapat dijumpai didaerah Pujon, Batu, Malang,dan sekitarnya. Warna sapi PFH seperti sapi FH tetapi sering dijumpai warna yang menyimpang misalnya warna bulu kipas ekor hitam, kuku berwarna hitam dan bentuk tubuhnya masih memperlihatkan bentuk sapi local, kadang-kadang masih terlihat adanya gumba yang meninggi (Prihadi,1997).




DAFTAR PUSTAKA



Blakely, J and D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan, edisi ke- 4. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta.



Prihadi, S. 1997. Dasar Ilmu Ternak Perah. Fakultas Peternakan UGM. Jogjakarta.



Wednesday, April 29, 2009

Jenis sapi perah

1. AUSTRALIAN MILKING ZEBU

Sapi ini merupakan hasil silang antara sapi Sahiwal, Red Sindhi, dan sapi Jersey. Sapi inimengandung darah sapi Zebu 20-40% dan Jersey 60-80%. Adapun kriteria dari sapiAMZ ini adalah :

Warna bulu dominan kuning emas sampai coklat kemerah-merahan.
Produksi susu rata-rata 7 liter per hari dengan kisaran produksi susu 1.445-2.647 kg per 330,5 hari. namun ada yang berproduksi hingga 4.858 kg per 330,5hari atau 16 liter per hari.

2. AYRSHIRE

Bangsa sapi Ayrshire terbentuk di Ayr yang terletak di barat daya Skotlandia. Nenek moyang sapi Ayrshire adalah Bos (Taurus) Typicus

Primigenius dan Bos (Taurus)Typicus Longifrons. Kriteria sapi Ayrshire adalah :

Badan sapi Aryshire lebih besar dari sapi Guernsey dan Jersey.

warna bulu bervariasi dari merah dan putih sampai warna mahoni dan putih.Bobot badan betina 545 kg, jantan 841 kg dan bobot saat lahir 34 kg
3. BROWN SWISS

Bangsa sapi Brown Swiss adalah bangsa sapi perah tertua yang berasal dari spesies sapiliar sub-spesies Bos (Taurus) Typicus Longifrons yang berasal dari lereng-lerenggunung di Swiss. Kriteria sebagai berikut :

Bobot badannya terberat kedua setelah sapi FH.
Warna bulu cokelat dengan ragam ragam dari cokelat terang sampai cokelat gelap.
Susu sapi Brown Swiss biasanya diolah menjadi keju.
Kadar lemak susu sapi Brown Swiss rendah.
Produksi susu rata-rata 5.939 per laktasi.

4. FRIES HOLLAND

Sapi Fries Hollands atau disebut juga FH berasal dari negara Belanda Utara dengankriteria sebagai berikut :

Bobot badan Ideal sapi FH betina dewasa seitar 682 kg dan jantan dewasasekitar 1000 kg.
Produksi susu sapi FH di Indonesia rata-rata 10 liter/ ekor per hari atau lebihkurang 30.050 kg per laktasi.
Kadar lemak susu FH 3,65% dengan rata-rata 7.245 kg per laktasi di AmerikaSerikat.
Bulu sapi FH pada umumnya bewarna hitam dan putih, namun ada juga yangbewarna merah dan putih dengan batas-batas warna yang jelas.Bobot anak sapi FH yang baru dilahirkan mencapai 43 kg.

5. MILKING SHORTHORN

Sapi Milking Shorthorn termasuk bangsa sapi tertua dan terbentuk di Inggris bagiantimur laut di lembah Sungai Thames. Nenek moyang sapi ini adalah bos (Taurus)Typicus Premigenius. Awal mulanya sapi ini dikenal sebagai bangsa sapi tipe dwiguna (perah dan pedaging).

Pada tahun 1969 peternak pembibit di Amerika Serikat bangsasapi ini hanya digunakan sebagai sapi perah. Keriteria sapi ini sebagai berikut :

Warna bervariasi dari hampir putih sampai merah semua, dan ada yang bewarnacampuran merah dan putih.
Bobot badan ideal jantan 955 kg, berat pada saat lahir 34 kg
Kadar lemak susunya 3,65%
Produksi susunya 5.126 kg per laktasi

Bangsa sapi ini berasal dari Inggris. Sapi shorthorn merupakan jenis sapi dwi gunakarena menghasilkan daging dan produksi susunya tinggi.Tubuh dari shorthornberwarna merah bata sampai putih atau dawuk merah (roan). Bangsa sapi ini ada yangbertanduk dan tidak bertanduk (polled shorthorn).Ciri cirinya adalahKepalanya pendek dan lebarTanduknya pendek mengarah ke samping dan ujungnya mengarah kedepanLehernya pendek dan besarBidang dada samping dan dada rataBahunya lebar,berdaging tebal dan kuat, rusuknya melengkung lebarGaris punggungnya lurus dansampai pangkal ekor, pinggang lebarTubuhnya besar, badan samping rataarnanyamerah tua sampai putihTingkat kesuburannya tinggi dengan sifat keindukan yangbagus. Tempramennya baik dan memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat. Sapishorthorn sanggup beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda-beda.Sapi jenis inisering kali disilangkan dengan jenis sapi brahman dan hereford.
6. RED SINDHI

Sapi ini berasal dari India. Dalam segala hal hampir sama dengan Sahiwal tetapi denganukuran yang lebih kecil dengan kriteria sebagai berikut :

Bobot sapi betina dewasa 300-350 kg, jantan dewasa 400-454 kg.
Bobot anak sapi betina baru lahir 18-20 kg, anak sapi jantan yang baru lahir 21-24 kg.
Produksi rata-rata untuk satu masa laktasi 1.662 atau berkisar 5-6 liter per hari.
Kadar lemaknya 4,9%.
7. Sapi Jersey

Didirikan pada tahun 1898, Australian Jersey Breeders Society (AJBS atau Perhimpunan Peternak Jersey Australia) adalah penjaga yang independen untuk mutu sapi perah diAustralia.

Dokumentasi yang akurat merupakan faktor utama dalam mendaftarkan JerseyAustralia yang murni. Sapi Jersey Australia yang terdaftar terjamin merupakanketurunan dari sapi Jersey yang terdaftar (AJA), yang dapat dibuktikan oleh Certificateof Registration and Extended Pedigrees (Sertifikat Pendaftaran dan Riwayat Silsilah)yang dikeluarkan oleh AJBS).

Sertifikat Pendaftaran AJBS memperlihatkan silsilah hewan itu dari empat turunansebelumnya. Surat itu juga menyebutkan penyakit keturunan yang mungkin ada dalamriwayat pembiakan hewan tersebut.

Penyesuaian pada iklim

Kemampuan sapi Jersey Australia untuk menyesuaikan diri pada berbagai keadaanlingkungan alam menyebabkan daerah penyebarannya luas, baik di daerah dinginmaupun panas di Australia.

Sapi Jersey dibiakkan dan dipelihara di daerah tropis yang panas di utara sampai dinegara-negara bagian sebelah selatan yang lebih dingin dan dari pantai timur sampai kepantai barat negara ini.

Sapi Jersey juga dikenal di seluruh dunia sebagai jenis yang paling tahan panas darisemua jenis sapi perah yang berasal dari Eropa 

sumber USDA.

8. Sapi Guernsey

Bangsa sapi Guernsey lebih kuat danbesar bila dibandingkan dengan sapiYersey. Tetapi bentuk tubuhnya mirip Yersey. Asal sapiBangsa sapi ini berasal dari pulau Guenrsey, Inggris Selatan.

Tanda-tandanya

- Warnanya kuning tua dengan belang-belang hitam-putih,warna putih pada umumnya terdapat pada muka dan sisi perut danpada keempat kakinya.
-Tanduknya menjurus kedepan dan agak condong ke depan dengan ukuransedang.

Sifat-sifat sapi-Bangsa sapi ini lebih tenang daripada Yerseywalaupun tidak setenang FH.
-Cepat menjadi dewasa, tetapi sedikit lebih lambat daripada Yersey. -Produksisusu: 2750 liter per masa laktasi. Berat badanBerat badan sapi jantan mencapai 700 kg, betina 475 kg.
9. Sapi Sahiwal )

Asal sapiSapi ini berasal dari India, ukuran badannya lebih besar dari Red Shindi.

Tanda-tanda sapi
-Potongan tubuh besar -Warna coklat kemerahan- Bulu halus, ambing besar bergantungSifat sapi
-Proses kedewasaanlebih cepat yakni 20-25 bulan, lebih cepat daripada Red Sindhi
-Produksi rata-rata permasa laktasi 2500-3000 liter.

- 10. Sapi peranakan Fries Holland (PFH)

Asal sapi Sapi ini adalah hasil persilangan antara sapi asli Indonesia yakniantara sapai Jawa atau Madura dengan sapi FH. Hasil persilangan tersebut kinipopular dengan sebutan sapi Grati. Sapi PFH ini banyak diternakkan di JawaTimur terutama di daerah Grati.

Tanda-tanda sapi
Menyerupai FH, produksi relatif lebih rendah daripada FH, sedangkan badannya pun lebih kecil.